Hasrat untuk berubah

Dari banyak belajar ilmu agama dari ust Subakir dibarengi dengan pembinaan alhlak dari ami Nurkaman dan ami Saad, hatiku terketuk untuk memperbaiki diri secara kepribadian juga spiritual. Sholat yang hanya ku lakukan saat bulan Ramadhan, itupun berjama’ah bersama teman-teman juga sambil bermain, kini lebih ku nikmati dan khusu' dalam berdoa.

Di usia remaja aku sudah memiliki pondasi agama yang cukup, dan mengetahui batas haram dan halal, juga memiliki kepribadian. Saat teman yang lain bangga menceritakan sesuatu yang bagi agama kita dosa, aku sebatas mendengar karena menghargain mereka.

Suatu ketika, Armad meminta uang padaku untuk memberi sabu, Metamfetamina, disingkat met,  di Indonesia disebut  sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan sympathomimetic atau obat pemenang bagi seseorang gangguan hiperaktif, obat ini yang dipakai sebagian teman untuk melarikan diri mereka dari masalah, lalu beberapa teman mengikuti sekedar solidaritas, namun tidak untukku. Hanya aku meminjamkan uangku, hal yang salah setelah lebih mengetahui bila membantu dalam keburukan adalah salah.

Satu lagi cerita lucu adalah berbondong-bondongnya teman-teman menonton Blue Film, yang mereka bilang "Batman Forever" karena ku kira betul film Batman aku ikut, tapi setelah tau pemainnya orang China aku bertanya
"Kok Batmannya orang China? "
Mereka jawab
" China lebih seru tau. "
" Eh kok begitu sih, aduh. " ucapku sambil menutup mata karena adegan mulai semi.
" Des, jangan-jangan yang loe bilang Batman beneran Batman ya? BAtman Forever itu maksudnya Blue Film alias film porno. "
Seketika aku meninggalkan ruangan, dan menuju mushola untuk meminta maaf pada Allah, tanpa memperdulikan teman-teman. Esoknya teman-teman masih mau bergaul denganku, mereka anggap aku memiliki prinsip tanpa mendikte mereka.

Hasrat berubah menjadikan kita lebih kuat menjadi diri kita apa adanya.

bersambung
#30DWCjilid13 #Squad4 #Day20

Komentar