Postingan

My first 30 DWC

Luar biasa, speechless.. Kenapa? nano nano banget... banyak kejutan! 30DWC dimulai di hari pertama bulan puasa, dimana semangat beribadah di bulan ini lagi hangat-hangatnya, lalu saya yang sering merasa tertantang, memberanikan diri untuk menjadi leader, itu artinya pekerjaan nambah, dan lagi day first sampai day seven itu hari sibuk-sibuknya saya sebagai guru dalam mengolah nilai dan mengisi rapot, jadi gimana kerepotannya? simak urutannya ya, supaya agar kamu ikutan di program ini atau semisalnya, kamu bisa ambil hikmah dari perjalanan saya 😍 Day 1 sampai day 7 Lagi sibuk-sibuknya dengan pekerjaan sekolah, ditambah harus urus pekerjaan rumah dan pikir masakan untuk hidangan puasa keluarga. Akhirnya tulisan yang saya posting untuk 30 DWC adalah tulisan singkat seperti puisi. Day 8 sampai day 14 Kesibukan sudah mulai berkurang, atas pencerahan dari kak Rezky @pasionwriter saya berfikir harus menulis fokus, ide untuk menulis sebuah cerita yang mencerahkan dibumbui alur fiksi nam

Lepas Ramadhan

30 hari dalam usaha perbaikan diri 30 hari menaklukkan nafsu 30 hari menikmati ibadah menghambaMu Dalam 30 aku hanyut dan ku biarkan aku menghindari keakuan ku Lapar, dahaga bukan hal utama, tapi tentang nafsu tanpa batas yang harus aku belenggu. Rutinitas mencari sela pahala dihari penuh fatamorgana, mana yang ku pilih surga atau neraka? Hari 30 sebagai penanda, kasih sayang Sang Pencipta, bagaimana aku menyikapinya? Ramadhan.. bulan kebaikan, bulan utama dari semua, bulan di turunkan Al Qur'an, apabila berlalu, bagaimana harusnya aku? Ramadhan 30 hari datang mu, namun bagaimana bisa cepat berlalu? Bukankah engkau juga merasa, betapa banyak waktu terbuang sia-sia! Ramadhan mengajarkan usaha sakit? mungkin... berat? bisa... Namun bukankah dunia adalah penjara bagi hambaNya yang beriman? Lalu bagaimana aku memenjarakan ibadahku dalam bulan Mu? Ramadhan jikalau kau meninggalkanku izinkan tiap ibadah ditrima aku merayu, rayulah Tuhanku izinkan aku bertemu dan yan

Cipta Anak

Setelah melampaui tahapan karya, yaitu kemampuan anak dapat menuangkan gagasan pada secarik kertas, keterampilan selanjutnya yang diharapkan ada pada diri anak adalah cipta . Buah hati dapat membuat suatu cerita yang bermakna, tentu saja kita harus membantu mereka membuat kerangka karangan, menentukan tema, dan amanat dalam sebuah cerita. Apabila anak sudah mampu mencipta, maka pada tahapan ini nalar mereka sudah mulai berkembang. Orangtua dapat melanjutkan tahapan dari awal untuk mematangkan nalar mereka. Pada tiap penyelesaian, beri anak apresiasi dengan hadiah pinsil dan sebagainya. Buat evaluasi pembelajaran, mana yang dirasa kurang lalu butuh penguatan. Panduan Mencipta 1 . Menentukan tema Bantu anak menemukan tema yang menarik bagi mereka. Cerita yang diangkat boleh pengalaman yang pernah mereka alami untuk memudahkan cerita. 2. Membuat Kerangka Karangan Buat kerangka isi tiap paragraf yang terdiri dari satu kalimat utama (inti masalah) lalu ajarkan mereka membuat kalimat p

Karya Anak

Tahapan ketiga setelah anak membaca adalah membuat karya atau produk. Karya di sini merupakan feedback dari cerita yang telah mereka baca. Bagaimana mereka memahami bacaan, tahapan ini pula yang menstimulus nalar mereka agar berkembang. Setelah anda menemani juga membantu buah hati membaca, jelaskan pula kosakata yang asing bagi mereka, lalu contohkan kalimat dengan kosakata tersebut, kemudian pancing agar mereka mencontohkan kalimat dengan kosakata yang sama. Ingat Anda hanya menemani dan bertugas sebagai fasilitator! bukan guru yang memberi tugas, terlebih lagi kaku dan menghakimi jika mereka melakukan kesalahan, hindari kalimat negatif, karena itu hanya akan membuat kreativitas dan nalar mereka terhambat. Karya anak: Untuk pertanyaan 1-8 jawaban harus sesuai teks. Bila jawaban anak salah, maka luruskan kesalahpahaman dengan bijak. Seperti: "Wah... pandai, tapi coba dibaca ulang, pada teks jawabannya adalah ... maksud pertanyaannya tadi ... (buat kalimat pertanyaan lebih se

Kuat Karsa Pastilah Bisa!

Kuat Karsa Pastilah Bisa! Sebagai orang tua, kita pasti mengharapkan anak kita berprestasi dalam pencapaian akademik. Walau tidak dipungkiri bahwa prestasi akademik bukanlah barometer kecerdasan anak, paling tidak kita akan merasa aman apabila anak kita dapat mengikuti pembelajaran di sekolah, bukan begitu? Sebagai seorang pendidik, saya banyak menemukan kasus siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan setelah saya amati, masalah mereka ada pada daya nalar. Mereka sulit memahami bacaan, hingga memiliki kesukaran memahami soal, juga memiliki kesulitan dalam menuangkan gagasan secara tertulis. Hal ini amat meresahkan dan membuat banyak orang tua bersedih hati. Melihat banyak kegalauan, hati saya terketuk untuk melakukan  trial error,  yang saya ujikan ke beberapa anak yang memiliki kesulitan belajar seperti yang saya ungkap di atas. Dan percobaan pertama yang saya lakukan adalah meningkatkan daya nalar mereka dengan membaca, dan betul saja, seluruh anak yang

Meningkatkan Kemampuan Nalar Anak dengan Membaca

Sebagai orang tua, kita pasti mengharapkan anak kita berprestasi dalam pencapaian akademik. Walau tidak dipungkiri bahwa prestasi akademik bukanlah barometer kecerdasan anak, paling tidak kita akan merasa aman apabila anak kita dapat mengikuti pembelajaran di sekolah, bukan begitu? Sebagai seorang pendidik, saya banyak menemukan kasus siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan setelah saya amati, masalah mereka ada pada daya nalar. Mereka sulit memahami bacaan, hingga memiliki kesukaran memahami soal, juga memiliki kesulitan dalam menuangkan gagasan secara tertulis. Hal ini amat meresahkan dan membuat banyak orang tua bersedih hati. Melihat banyak kegalauan, hati saya terketuk untuk melakukan trial error, yang saya ujikan ke beberapa anak yang memiliki kesulitan belajar seperti yang saya ungkap di atas. Dan percobaan pertama yang saya lakukan adalah meningkatkan daya nalar mereka dengan membaca, dan betul saja, seluruh anak yang memiliki kesulitan terseb

Menara di Hatiku

Bapak memiliki rambut yang sudah banyak dihinggapi uban, namun wajah dan postur tubuhnya masih memancarkan kharisma, wibawa dan kearifan. Kulitnya kuning, perpaduan bentuk wajahnya pun enak dipandang, wajar jika biarpun sudah memiliki istri dan anak, bapak tetap jadi idola di kantornya. Bapak pernah cerita bahwa teman kerjanya ada yang memberi banyak perhatian atau curhat padanya, namun bapak menolak dan menganjurkan teman wanitanya itu untuk curhat langsung ke ibu. Pernah juga bapak bercerita dengan ekspresi ketakutan namun dibarengi gelak tawa , saat pulang kantor dikejar dan ditempeli waria. "Fitrah laki-laki adalah menyukai segala sesuatu di diri wanita, apalagi wanita di depannya tidak menutup aurat hingga kecantikannya terlihat, fase pertama memegang tangan, itu bagai ada aliran listrik menjalar dalam tubuh, lalu meningkat pada dorongan nafsu yang lain, dilanjuti meraba, lalu mencium, hingga fase pemuas akhir akan menodai kehormatan seorang wanita." Bapak masih serius